Tragedi Sepakbola Kanjuruhan
Kopi saya pagi ini terasa begitu pahit, setelah koran pagi merilis jumlah korban tewas akibat kerusuhan suporter pertandingan Arema vs Persebaya yang berlangsung di stadion Kanjuruhan, Kepanjen Malang tadi malam mencapai 127 orang.
Laga yang berakhir 3-2 untuk kemenangan tim tamu, membuat Aremania marah dan melampiaskan kekecewaan dengan memasuki lapangan sesaat setelah pertandingan berakhir. Kericuhan tak terelakkan setelah pihak keamanan menembakkan gas air mata untuk meredam ulah supporter.
Sebanyak 38 orang meninggal di stadion karena sesak napas dan juga terinjak injak saat berebut untuk keluar stadion. Dua orang polisi yang bertugas ikut jadi korban dalam tragedi tadi malam.
Ini sungguh sebuah berita dukacita dan tragedi yang cukup serius di tengah rasa bahagia dan asa yang melambung tinggi.
Tragedi ini juga seolah mencoreng persepakbolaan Indonesia yang saat ini secara prestasi sedang alam trend positip. Seperti kita ketahui Indonesia adalah tuan rumah dari perhelatan Piala Dunia U20 2023. Dengan kejadian ini, dikhawatirkan akan mencoreng atau bahkan membuat FIFA akan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
Harapannya semoga PSSI bergerak cepat untuk melakukan investigasi guna membenahi hal-hal terkait keamanan dengan membuat regulasi baru dan memberikan sanksi yang setimpal agar jadi perhatian agar tidak terjadi hal serupa di masa yang akan datang.
Jangan sampai ulah segelintir manusia dapat merugikan kepentingan seluruh bangsa dan negara.
Salam sehat!
Berita terkait: Kejutan Piala Dunia Qatar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan memberikan komentar, saran, atau kritik