Tampilkan postingan dengan label Nasionalisme. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nasionalisme. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 Oktober 2022

Indonesia Jadi Sorotan Dunia

 

Indonesia Yang Mendunia 


Sayangnya, kali ini bukan prestasi atau kemenangan timnas Indonesia yang menjadi perhatian. Mata dunia kini tertuju ke Stadion Kanjuruhan di kabupaten Malang. 



Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan nyawa tak hanya menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan, kejadian ini juga menjadi perhatian yang cukup mengagetkan publik sepakbola tanah air.


Tragedi di stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam itu juga menjadi perhatian dunia.  Sejumlah media asing seperti The Guardian,  Daily Mirror, Daily Ekspress, dll, juga turut menyorotinya. Tak luput sejumlah gelaran liga liga Eropa pun ikut berdukacita dengan menggunakan ban hitam dan mengheningkan cipta sesaat sebelum kick off dimulai.
Tercatat  di KNVB atau Liga Belanda, turut mengheningkan cipta selama satu menit untuk menunjukkan rasa simpati. 

Pada Laga Real Madrid vs Osasuna dalam lanjutan La Liga Spanyol 2022/2023 di Santiago Bernabeu, Senin (3/10/2022) dini hari WIB, juga melakukan mengheningkan cipta sebelum kick-off dimulai



Presiden Real Madrid, Florentino Perez dan para Socios pun ikut mengheningkan cipta saat rapat umum yang disiarkan oleh Real Madrid TV

 

Bendera setengah tiang juga dikibarkan di markas FIFA. Ketua FIFA Gianni Infatno menyebut tragedi Kanjuruhan sebagai hari yang kelam. 

Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa pun merasa terkejut dan menyampaikan turut belasungkawa atas tragedi ini


Presiden Joko Widodo meminta Persatuan PSSI menghentikan sementara pertandingan Liga 1. Ia juga memerintahkan investigasi menyeluruh terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.


Selain itu,  publik sepakbola tanah air juga cukup cemas akan sanksi dari FIFA yang menurut Prediksi penulis akan lebih mengerikan daripada sanksi sebelumnya, terkait intervensi pemerintah pada PSSI yang membuat Liga Indonesia dibekukan waktu itu. 


Semoga kita tidak terkena sanksi FIFA," kata Menpora RI Zainuddin Amali, pada hari Minggu (2/10/2022).

Baca juga:Drama Piala Dunia

Kamis, 29 September 2022

Sebatik, Halaman Muka Dua Bangsa


Pulau Sebatik 


Kali ini, Around the world akan mengulas pulau terdepan yang jadi serambi bersama Indonesia dan Malaysia, yaitu Pulau Sebatik.



Sebatik terletak di timur laut Kalimantan. Secara administratif merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. 



Pulau Sebatik merupakan Pulau Terluar di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Pulau Sebatik terbagi dua antara Indonesia dan Malaysia. Di bagian barat yang termasuk dalam kabupaten Nunukan dengan luas 246,1 km2. Sedang di bagian timur pulau, masuk ke dalam wilayah Sabah, Malaysia Timur dan memiliki bagian seluas 187,23 km2.

Sebagai pulau yang jadi beranda dan halaman terdepan negara Indonesia dan Malaysia, Sebatik sering merasakan langsung efek dari panas dinginnya hubungan kedua negara. Dalam sejarahnya, Sebatik, pernah menjadi salah satu tempat terjadinya pertempuran hebat antara Indonesia dan Malaysia saat terjadinya "Konfrontasi"

Kehidupan masyarakat di pulau kini, tentunya sangat menarik untuk dicermati mengingat mereka bisa mengakses dua negara sekaligus. Dalam hal kegiatan ekonomi misalnya, warga bisa bertukar suplai produk. Menjual produk Indonesia ke warga Malaysia, dan begitu juga sebaliknya.

Sudah seharusnya jika pulau sebatik dijadikan etalase karena memang telah menjadi halaman muka bagi kedua negara. Kabar baiknya, pulau Sebatik belakangan sudah menjadi salah satu pulau terluar yang menjadi prioritas utama pembangunan pemerintah Indonesia.

Karena letaknya yang sangat strategis yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, pemerintah sudah seharusnya bisa lebih meningkatkan perhatiannya dalam membangun sektor unggulan yang potensial seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata. Disamping itu, peningkatan pelayanan hukum dan pengawasan keamanan juga tetap bagian paling penting untuk ditingkatkan di wilayah perbatasan.



Yang membuat warga Sebatik bangga, pada tanggal 16 Desember 2014, Presiden Jokowi mengunjungi wilayah perbatasan Republik Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik ini. Presiden mengunjungi beberapa lokasi seperti Tanah Kuning Patok II dan Sungai Pancang, tempat dimana terdapat pos Angkatan Laut yang dapat melihat langsung wilayah Tawau, Malaysia. Selain meninjau fasilitas di pos perbatasan, Presiden Jokowi juga menaiki beberapa menara pos perbatasan milik pasukan marinir TNI-AL di Sei Bajo, dan di Perbatasan Sei Pancang.  

Pulau ini secara umum beriklim panas dengan suhu udara rata-rata 27,8 °C, suhu terendah 22,9 °C pada bulan agustus dan tertinggi 33,0 °C pada bulan April. 



Jika kamu suka dengan eksplorasi tempat wisata yang anti mainstream, memiliki jiwa petualang dan juga nasionalisme, mengunjungi pulai ini bisa kamu jadikan rencana selanjutnya.

Banyak hal yang menjadi pertimbangan kamu saat hendak berkunjung ke pulau Sebatik. Selain keindahan garis pantainya yang menawan,  kehidupan warga lokal Sebatik juga dari segi budaya tentunya sangat menarik. Tidak hanya wisatawan dari Indonesia saja yang kerap liburan di sini. Di antaranya, banyak juga warga Malaysia dan Singapura. Berikut beberapa fakta menarik Sebatik yang bisa kamu jadikan alasan utama kenapa harus liburan ke  Sebatik.

Beberapa kawasan wisata pantai yang layak untuk dikunjungi adalah Pantai Marina, Pantai Kayu Angin dan Pantai Batu Lamampu.



Ketiga kawasan pantai ini telah sering dijadikan tempat wisata oleh masyarakat setempat maupun pengunjung pada waktu liburan. Meskipun ketiganya belum dikelola dengan baik hingga penataannya pun belum terlihat sempurna. 

Harapannya, kedepan pemerintah Indonesia bisa memberikan perhatiannya lebih banyak lagi agar Sebatik bisa menjadi miniatur 'kehebatan Indonesia dimata negri tetangga.

Salam NKRI




Senin, 26 September 2022

Momen kembalinya Nasionalisme

 Menanti Momen Emas Sepakbola Indonesia

Nasionalisme lahir dan tumbuh sebagai sikap yang menjadi sumber kekuatan suatu bangsa. Pada masa penjajahan, nasionalisme  adalah nyawa dalam memperjuangkan dan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Semangat itu seolah menggelora dalam setiap dada anak bangsa.


Seiring waktu berlalu, semangat nasionalisme menjadi dalih yang digunakan untuk tujuan tertentu.

Pada era Orde Baru, puluhan tahun setelah  Indonesia merdeka, sebuah program  yang sangat Fenomenal yaitu P4, adalah sebuah program yang sangat mengakar karena memang 'diajarkan' kepada seluruh lapisan masyarakat, bahkan menjadi kurikulum  wajib di semua tingkatan jenjang pendidikan.


Perlahan namun pasti, semangat Nasionalisme semakin sayup terdengar. 


Sejatinya Nasionalisme itu adalah sebuah cinta yang terbentuk karena kesadaran. Sadar akan hak, kewajiban, bahkan akan cinta itu sendiri. 

Meskipun pada saat kelahirannya, nasionalisme adalah lawan kata dari imperialisme dan kolonialisme, namun kenyataannya Nasionalisme adalah sebuah batu intan hasil proses dari keras dan kejamnya imperialisme dan kolonialisme.


Dalam konteks saat ini,  sentimen Nasionalisme harusnya bisa dibangun untuk semangat dalam bersaing dengan bangsa lain dalam hal prestasi dan pencapaian, tidak terkecuali salam bidang olahraga.


Kemenangan Timnas Indonesia kemarin malam yang sangat Fenomenal tentunya menjadi sebuah catatan sejarah dalam persepakbolaan Indonesia. Kemenangan itu tentu saja belum apa apa dibanding prestasi dan pencapaian negara Asia lain seperti Korea dan Jepang yang sudah bisa berbicara banyak, baik di level Asia,  bahkan dunia. Tapi hasil ini setidaknya telah memercikkan api harapan bagi bangsa kita dalam olahraga terpopuler sejagat ini. 


Dua agenda besar didepan mata yakni Piala Asia yang di gelar di Uzbekistan dan Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan di Indonesia tentunya adalah sebuah momentum bagi kita untuk bisa bangga dengan bangsa sendiri. Menjadi bagian dari persaingan dalam sebuah kompetisi sebesar itu adalah kesempatan emas untuk membangun kembali bangunan yang dulu pernah menjadi aset bangsa yang paling utama.


Bravo sepakbola Indonesia!

Kopi Panas

Saatnya Indonesia Mendunia

Perjuangan timnas Indinesia di babak ketiga kuslifikasi Piala Dunia 2026 telah dimulai. Rombongan pertama sudah tiba di Arab Saudi pada hari...