Polisi Nemen
Institusi polisi kini benar benar babak belur di mata masyarakat.
Setelah mencuatnya kasus pembunuhan Brigadir J, kebobrokan demi kebobrokan institusi yang jadi pilar utama penegakan hukum itu satu demi satu terkuak ke publik.
Sudah jadi rahasia umum jika polri adalah institusi paling merah dalam pandangan masyarakat. Hal itu dikarenakan trek rekor oknum anggotanya sendiri yang menimbulkan citra negatip pada masyarakat.
Polisi yang memiliki slogan melindungi dan melayani masyarakat dalam prakteknya justru kerap menjadi pemeras dan melakukan pungutan liar.
Beberapa hari ini kita juga dibuat terperangah dengan seorang jendral bintang polisi yang juga terlibat peredaran narkoba. Pantas saja gaya hedonisme polisi tak kalah mewah dibanding pengusaha atau artis. Platform jejaring sosial twitter sempat dihebohkan oleh gaya penampilan seorang Andi Rian yang kedapatan mengenakan outfit bermerek Check Stretch Cotton Poplin Shirt dari Burberry dam kemeja mewah White Embroidered Logo Oxford Shirt seharga 470 dollar AS atau berkisar Rp 7 jutaan.
Itu memang hak dia sebagai orang yang mampu. Bisa saja dia berkata, "Iri tanda tak mampu."
Keirian netizen tentunya harus dimaknai sebagai sebuah luka atas ketidak- pekaan oknum polsi atas kenyataan real masyarakat saat ini.
Tak salah jika kemarin Presiden memanggil sebagian besar pejabat tinggi polri sebagai respon atas apa yang terjadi belakangan ini.
Namun urung mingkem cangkeme Jokowi, tadi malam Kapolri dengan cuek bebek mengumumkan pengangkatan Andi Rian sebagai Kapolda. Diancuk!